Minggu, 12 Mei 2013

PYM

Saya bukan termasuk teman dari jadul nya Romo Kartono. Kami baru saling mengenal pada tahun 2006 dari seorang teman saya Laurent. Berjalan dengan waktu, kami bertiga tetap keep in touch di virtual space dan senantiasa saling mempercandai, saling menimpali guyonan sekaligus saling mendukung juga.
Seringkali PYM (Paduka Yang Mulia = kami menyebut beliau demikian) mengirim tulisan untuk majalah HIDUP atau tulisan untuk konsumsi blog nya kepada kami. Tujuannya adalah meminta masukan atau penilaian atas tulisan tersebut. Biasanya saya sering memberi tanggapan atau penilaian tertentu untuk apa yang saya anggap perlu untuk diperbaiki. Sejujurnya saya memang suka gaya penulisannya yang sederhana, mudah dimengerti dan tak bertele-tele, sesuai gambaran refleksi dirinya sendiri. Tulisan darinya saya baca sebagai pengisi waktu luang yang biasanya sekaligus sebagai penambah wawasan yang bermutu.
Sejak Oktober 2008, saya membantu di buletin paroki Pandu. Dalam hal mempersiapkan tulisan-tulisan, saya banyak dibimbing dan diarahkan oleh hopeng saya ini. Saya banyak belajar hal hal baru dalam dunia tulis menulis sebagai dunia yang amat dicintainya.
> Sosok Jenaka
Sebenarnya saya banyak mengenal Romo Kartono lebih dekat melalui tulisan-tulisannya yang saya baca. Ia adalah sosok yang jenaka, jujur, rendah hati dan mempunyai kepekaan yang sangat terasah dengan baik. Dibalik pribadinya yang jenaka, pada dasarnya ia adalah orang yang boleh dibilang tertutup. Walau guyonan guyonan yang dilontarkannya terkesan keluar dengan spontan, sebenarnya ia amat piawai mengendalikan dirinya dengan baik. Candanya amat khas dan tiada duanya! Anehnya lagi, walaupun candanya terdengar kelewat batas jika diucapkan orang lain, tapi jika ia yang melontarkannya, rasanya tak ada orang yang akan tersinggung, malah gerrrrr….!!Jika anda mampu menangkis candaannya dengan baik, jangan berharap anda akan jadi pemenang. Dengan ‘licik’nya ia mampu berkelit dan anda akan dibuat terpingkal-pingkal oleh lontarannya yang tak terduga!
Eittt…jangan senang dulu jika satu saat anda dipuji PYM. Anda baru saja akan sumringah..,secepat kilat anda akan ‘dijatuhkan’ kembali dengan komentar berikutnya yang bikin gemess tiada tara. Ha ha ha…Jika ia tampil tak usil, malah kita merasa aneh. Terfikir oleh saya dan Laurent, jika sekarang aja usilnya demikian, apalagi dulu ya sewaktu kanak-kanak dan remaja. Mungkin harus ditanyakan kebenarannya ke teman sepermainannya. Ha ha..
Tetap Tersemat
Hal hal tersebut diatas sepertinya yang membuat umat cepat merasa akrab dengan Romo yang acapkali agendanya sudah penuh dengan pertemuan pertemuan jauh hari sebelum ia tiba di tanah air. Tampaknya ia amat menikmati tugas pelayanan ini yang diembannya dengan hati riang gembira serta diiringi dengan persiapan yang matang pula. Pin OSC yang senantiasa tersemat di krag bajunya mencerminkan semangat CROSSIER tetap menyala nyala dimanapun ia berada.
Amat menyenangkan punya hopeng yang ‘rame’ ini. Terima kasih untuk persahabatan yang telah terjalin. Saya sangat menikmatinya.
Selamat pesta Imamat 25 tahun Romo:
Mazmur 23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku:seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa. ( Rosiany T Chandra , 15 Agustus 2009)