Minggu, 23 Januari 2011

Sepenggal Pengakuan


Di akhir Advent kesumat itu mencair
mengalir lewat cerah kepasrahan
Bermuara dalam suatu pengakuan

Ku ketuk pintu hatiNya
Tangan terbuka Dikau menyapa
Sebelum kuucapkan kata
Seakan Dikau tahu situasi yang ada

Tersendat kalimat itu hendak loncat
Tersangkut ia disana
Hanya tumpahan air bak mutiara menggenang
Terus… terus….tak terbendung

Ampuni aku ya Bapa
Telah kuingkari janjiku sendiri
Dikau hanya bilang:
“Anakku, Aku mengerti”

Saat itu juga
Cinta sendiri datang memelukku
Penuhi aku dengan kemewahan surgawi

Rosiany T. Chandra, 17 Des 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar