Minggu, 03 Maret 2013

Ingat Pesan Pastor

Della Yusi bergegas bangkit dari duduknya, sembari mengemas alat alat kecantikan yang ada di dalam tool box miliknya. Ia berjalan menuju sebuah ruangan dan segera menutup pintunya. Della memang adalah seorang ahli perias wajah. Seorang “pelanggan” telah menunggunya disana.
Della yang kini berusia 29 tahun, telah enam tahun bekerja di Amal Penguburan Katolik (APK) St. Jusuf, dari Rumah Duka RS St Boromeus, Bandung, Jawa Barat. Sehari hari, ia memandikan dan merias wajah jenazah yang disemayamkan di sana. “ Saya selalu mengutamakan sebuah kebersihan bagi mereka yang ingin menghadap Sang Khalik”, tukas Della, seorang muslimin. Disamping itu, dalam merias jenazah, ia perlu mengeluarkan segala jurus kreativitas demi sebuah tampilan sosok yang ramah, agar nyaman dikenang bagi keluarga dan handai taulan. Untuk hasil itu, ia gesit memainkan segala alat rias yang dimilikinya.
“ Sewaktu-waktu, memang ada jenazah yang memang perlu di touch up lebih dari biasanya karena akibat kondisi kecelakaan”, ujarnya dengan mimik wajah datar. Tak ada sedikitpun aura gentar yang tergurat diwajahnya saat menceritakan profesi yang ditekuninya ini. “Ketika pertama kali ikut sebagai asisten perias, saya takut dan sempat lari karena kaget!” papar ibu dua putra ini. Namun seiiring waktu, rasa gentar ini perlahan sirna.
Sudah lama Della akrab dengan wawasan katolik. Sejak SD ia mendapat santunan dana pendidikan dari sebuah yayasan katolik, St. Jusuf, Bandung yang dikelola oleh (alm) Pst. Verhoeven, OSC. Bantuan pendidikan berlanjut hingga ia lulus SMK Insan Cinta Bangsa, jurusan perkantoran. Selanjutnya melalui serangkaian lamaran , Della tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan apa yang dipelajarinya. ”Akhirnya saya bekerja sebagai cleaning service di RS St. Jusuf serta mengurus pasien di Panti Werda St. Jusuf”, ujar Della. “ Pst. Verhoeven tak pernah memaksa saya untuk mengikuti agamanya. Beliau hanya pernah berpesan agar satu hari saya tak mengabaikan apa yang dinamakan pengabdian”, imbuhnya kemudian.
Kendati sempat terhenyak sejenak, ketika ia ditawarkan APK untuk menekuni profesi yang tak biasa ini, Della tetap ingat apa yang dipesankan oleh almarhum Pst. Verhoeven. “ Saya ingin sekali mewujudkan keinginan Pastor untuk tetap mengabdi”, kenangnya dengan wajah berseri.
Rasa pengabdian yang kini ia wujudkan dalam aksi nyata, telah menjadi bekal dan dasar kekuatan baginya dalam menekuni profesi yang dibutuhkan ini. (Rosiany T Chandra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar