Minggu, 03 Maret 2013

Bukan Setengah Dewa

Gambaran sosok “manusia setengah dewa” yang kerap kita berikan kepada seorang Romo, akhirnya tidak bisa lagi kita pertahankan. Sekurangnya Minggu siang ( 14/10) itu, cap tersebut layak dipertanyakan serta dikupas tuntas.
Bagaimana sebenarnya kehidupan seorang Romo sehari -hari sering menjadi pertanyaan yang menggelitik untuk diketahui sebagian besar umat. Namun pertanyaan tersebut seringkali tak terjawab sejurus dengan gambaran “sosok manusia tanpa cela” yang telah diberikan oleh umat, sehingga mau tak mau image tersebut ikut dipelihara oleh sebagian besar imam. Bertempat di gereja St Helena – Lippo Karawaci, tabir itu kemudian disingkapkan oleh peluncuran sebuah buku ‘Asyiknya Jadi Romo’, karya Pastor Heribertus Kartono, OSC. Acara launching buku ke empat karyanya ini, di bedah oleh Sr. Ayda, OSU, Bapak Didiek Dwinarmiadi( wartawan Kompas) dan Pastor Dr. Haryatmoko, SJ.
Buku ini berisi sembilan puluh kisah pengalaman Pastor Heri, demikian ia akrab disapa dalam kehidupannya sehari hari. Ceritera yang ia paparkan sangat variatif. Tidak hanya kisah tentang tantangan saat ia berpastoral, namun juga tentang bunga rampai kehidupannya sehari hari baik di tengah keluarga maupun orang orang yang ia kasihi.
Sama seperti sosoknya yang kocak, demikian pula adanya dengan kisah kisah yang ia tulis dengan jenaka. Meski demikian, sebenarnya tidak semua peristiwa yang ia tulis adalah kejadian yang konyol atau lucu. Bahkan beberapa kisah diantaranya adalah cerita yang mencekam, salah satunya sebut saja, kisah perampokan yang dialaminya. “Namun dibalik setiap peristiwa yang ia alami, Pastor Heri mampu melihatnya dari sisi positif dan jenaka, sekalipun hal itu adalah peristiwa pahit. Sehingga ia senantiasa menemukan solusi yang tepat”, ujar Pastor Haryatmoko dalam sesi bedah buku tersebut.
Oleh sebab itu, buku ini juga menawarkan sebuah pencerahan, seperti yang dungkapkan oleh Laurentia Ng, salah satu pengunjung;” Kisah kisah dalam buku ini mengajarkan saya bahwa kita harus bisa mengolah setiap tantangan hidup yang datang, dengan bumbu kejenakaan, sehingga bebannya menjadi lebih enteng!” “ Sikapnya yang kerap mentertawakan diri sendiri dalam sebuah kondisi yang sedang tak mudah dihadapi, justru merupakan kiatnya untuk keluar dari situasi yang sulit “, ujar pastor Haryatmoko dengan mimik yang tak kalah kocaknya. Bapa Uskup Mgr Ign Suharyo dalam kata pengantarnya di buku, menyebutkan bahwa Pastor Heri memang mempunyai bakat besar untuk menuliskan kisah-kisah hidup sehari –hari. Ada yang lucu, ada yang nakal (= seperti penulisnya), ada yang rada serius, yang semuanya merupakan bunga-bunga kehidupan.
Disamping itu, buku ini juga menjawab beberapa keraguan tentang panggilan imam yang kian surut. Ternyata menjadi imam itu asyik asyik aja kog, dan imam itu tentunya adalah seorang manusia seutuhnya, bukan setengah dewa!! ( Rosiany T Chandra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar