Sabtu, 16 Juli 2011

Perbaharui Diri Dalam Konvenda VIII


Sekitar limaratus orang perwakilan pengurus serta aktivis yang
tergabung dalam BPK PKK (Badan Pelayanan Keuskupan PembaharuanKarismatik Katolik) berkumpul pada tanggal 17-19 Juni 2011 di Grand Hotel Lembang, Bandung. Mereka adalah para peserta Konvensi DaerahVIII Pembaharuan Karismatik Katolik yang berasal dari tiga keuskupan (Jakarta, Bandung dan Bogor). BPK PKK Keuskupan Bandung kali ini mendapat giliran sebagai tuan rumah penyelenggara Konvenda, kegiatan yang bergulir sekali dalam tiga tahun itu.

Dengan mengusung tema “ Jangan biarkan kerajinanmu kendor, biarlahrohmu bernyala-nyala, dan layanilah Tuhan ( Roma 12:11), seluruh peserta Konvenda diajak untuk melihat kembali perjalanan iman dan karya pelayanan Gerakan Pembaharuan Karismatik Katolik. Tema tadi berusaha menggugah semangat dan kesadaran para peserta bahwa pembaharuan diri para aktivis adalah modal spiritual guna berkecimpung dalam upaya pembaharuan gereja lokal dalam terang dan kuasa Roh Kudus.

Rangkaian acara selama tiga hari ini, diawali dengan misa agung pembukaan oleh Mgr Ignatius Suharyo sebagai selebran utama, didampingi beberapa imam konselebran lainnya. Selanjutnya, acara Konvenda ini diisi dengan adorasi, pujian dan penyembahan (praise & worship), berbagai ceramah, sambung rasa & tukar pikiran, serta lokakarya tentang kurnia dan tantangan Roh Kudus. “Diharapkan rangkaian acara ini dapat menyulut inspirasi untuk menjadikan diri mereka menyala nyala berkat sentuhan & siraman Roh Kudus, hingga siap diutus untuk melayani siapapun, agar
banyak orang semakin bersemangat dan penuh sukacita dalam mengikuti Tuhan kita Yesus Kristus”, demikian papar Moderator BPK PKK Keuskupan Bandung, Pastor Yustinus Hilman Pujiatmoko, Pr.

Selaras dengan topik ceramah, “ Back to Basic” , oleh Bapak Felix Ali Chendra, Pastor Hilman menandaskan bahwa salah satu ciri khas dari pembaharuan Karismatik Katolik adalah karunia Roh Kudus. Karunia ini lah yang harus dipunyai oleh para aktivis di setiap Persekutuan Doa, yang tentu akan mempengaruhi perjalanan PD tersebut. “Apa jadinya bila PD tidak mempunyai karunia, persekutuan itu akan tumpul bahkan mati sebab menjadi suatu komunitas tanpa Roh, tanpa Spirit yang hidup dan
menghidupkan”, ujar Pastor Hilman menambahkan.

Selain ceramah di atas, masih ada ceramah umum II yang bertajuk
"Biarlah Rohmu menyala-nyala” (Pastor Eka Wahyu Djoko Santoso, OSC), ceramah umum III “Duc in Altum”( Bpk Endie Raharja), ceramah umum IV "Empowered Leadership" (Pastor John Bunay, Pr). Untaian ceramah ini disambung beberapa lokarya tentang metode narasi serta pemberdayaan SDM dalam komunikasi, pujian, penyembahan, regenerasi dsbnya. “Rangkaian tema dan kegiatan itu telah dikemas sedemikian rupa untuk memperkaya peserta”, tutur Ibu Susilawaty Surjana, koordinator BPK PKK Keuskupan Bandung.

Ketika ditanyakan bagaimana jalur dan pola pengembangan gerakan
Karismatik Katolik saat ini, Pastor Hilman mengatakan bahwa,
pengembangan di jalur parokial bertumbuh seirama dengan jalur
kategorial, misalnya tumbuhnya PDKK di komunitas mahasiswa,
pengusaha, guru dsbnya. “Semoga lewat Konvenda VIII ini, para pucuk pimpinan maupun basis akar rumput gerakan Karismatik Katolik sungguh memahami aneka karunia Tuhan, agar semakin banyak orang yang diperbaharui dan digerakkan oleh
Roh Kudus sendiri sehingga lebih banyak umat yang terlibat agar Gereja kita semakin hidup dan berbuah bagi banyak orang”, harap Pastor Y.Hilman Pujiatmoko, Pr ( Rosiany T Chandra)

Telah dimuat di majalah HIDUP Nr 27 (3 Juli 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar