Sabtu, 14 Mei 2011

Komunitas Sant' Egidio



Komunitas Sant’ Egidio adalah sebuah komunitas kaum awam Katolik yang pada asal mulanya dibentuk di kota Roma- Italia pada tahun 1968, setelah Konsili Vatikan II. Komunitas ini terbentuk pada awalnya, oleh semangat dari lima orang pemuda yang ingin belajar membaca kitab suci serta menghayatinya dalam kehidupan doa mereka sehari-hari.

Gerakan ini dipimpin oleh seorang pemuda, Andrea Riccardi. Dari kegiatan ini, muncullah aksi nyata perwujudan dari apa yang mereka baca, seperti memperhatikan orang-orang miskin dan menderita. Selain doa dan membaca kitab suci, pilar lain yang mendasari kegiatan mereka adalah persahabatan dengan orang miskin serta dialog.

Dengan berjalannya waktu, Sant’Egidio kini sudah hadir di 72 negara di dunia. Di Indonesia, komunitas Sant’ Egidio pertama kali lahir di Padang pada tahun 1990 oleh pendirinya, Maria Felisia. Ia mengenal komunitas ini ketika ia berkunjung ke Roma. Waktu itu ia diajak dan diperkenalkan kepada komunitas ini oleh Romo Heri Kartono, OSC yang saat itu sedang menyelesaikan studinya disana. Dari Padang komunitas ini menyebar ke berbagai kota seperti Pekanbaru, Jakarta, Duri, Yogyakarta, Atambua, Kefamenanu, Kupang, Nias, Medan, Aceh, Denpasar, Semarang, Pontianak, Dumai, Maumere dan pada tahun 2010 di Bandung. Anggota komunitas kebanyakan adalah mahasiswa, orang muda dan dewasa.

Baru- baru ini, pada hari Minggu tanggal 20 Feb 2011, telah diadakan misa syukur dan perayaan HUT Sant’ Egidio sedunia yang ke 43 dan HUT Sant’ Egidio Jakarta yang ke 15, di Aula D, Universitas Katolik Atmajaya Jakarta. Misa dipimpin oleh Mgr AM Sutrisnaatmaka, MSF ( Uskup Palangkaraya), yang didampingi oleh Romo Y Subagyo ( Vikjen Keuskupan Agung Jakarta), Romo Paulus Wirasmohadi Soerjo ( Vikjen Keuskupan Bandung) beserta empat konselebran lainnya. Misa ini dihadiri pula oleh Bapa Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo.

Sampai saat ini komunitas Sant’ Egidio- Jakarta, secara rutin melayani serta menjalin persahabatan dengan anak-anak di Sekolah Damai (Sunter). Ini adalah bentuk pelayanan pertama komunitas Sant’ Egidio Jakarta. Disamping kegiatan belajar, bermain dan bernyanyi, komunitas turut pula memperhatikan kesehatan serta keluarga mereka yang datang dari berbagai latar belakang etnis, agama dan suku budaya. Selain itu komunitas ini memberikan perhatian dan pelayanannya pula kepada lansia pada panti –panti jompo serta anak-anak jalanan yang terpaksa harus tinggal di jalanan Jakarta.

Di Bandung, salah satu kegiatan Sant’ Egidio yang sudah dimulai secara rutin pada setiap hari minggu adalah memberi pelajaran tambahan bagi anak-anak di daerah Jl. Pahlawan. Orang muda yang sudah bergabung kurang lebih 30 orang. Agar semangat ini bisa menjadi ragi diantara kita, mari bergabung bagi yang bersimpati dengan komunitas Sant’ Egidio di Bandung, melalui kontak Sant’ Egidio Bandung, Martina Setyasih/Tyas ( 081392842584)

(Rosiany T. Chandra)dimuat di KOMUNIKASI edisi Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar