Sabtu, 14 Mei 2011

Yang Datang Dan Pergi



Pada hari kamis, 20 Januari 2011 di Aula Atas Pandu telah diadakan acara pisah sambut antara pastor dan bruder yang akan meninggalkan kita dengan pastor pastor baru yang akan bertugas di gereja Pandu.
Seperti diketahui, Br. Dwi akan mendapat tugas baru di Keuskupan Agats, Asmat - Papua. Pastor L. Tarpin menyusul pula dengan kepindahannya ke biara Kumara Warabrata di Jl. Sultan Agung, Bandung dengan mengemban tugas baru sebagai magister para frater disana.

Sebagai gantinya, Paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan memperoleh dua orang pastor baru dan seorang frater diakon. Mereka adalah Pastor Setevanus Budi Saptono, OSC , Pastor Mateus Antara Juwana, OSC dan Frater Diakon Mammouth KAMDP, OSC.
Empat tahun sudah berlalu, sejak Pastor Tono, demikian panggilan akrab Pastor S. Budi Saptono, pernah melayani di Pandu. Sedangkan Pastor Juwana meninggalkan parokinya di St. Jusuf – Cirebon, menuju Pandu. Yang disebut terakhir, adalah Frater Diakon Mammouth yang mudik ke Indonesia setelah bertugas di Generalat OSC, Roma - Italia selama 13 tahun.

Sore hari itu, acara diawali dengan rangkaian Ibadat Sabda dalam doa dan pujian. Selanjutnya renungan singkat diberikan oleh Bapak A.B.M Witono. Dalam renungan ini kita diingatkan betapa sebuah perhatian yang diberikan kepada seseorang akan berdampak besar pada pribadi orang tsb. Hadirin yang terdiri dari seluruh anggota DPP Pandu/Stasi, koordinator/ketua wilayah, ketua lingkungan, kategorial serta para undangan sekalian diajak untuk peka dalam menebarkan cinta kasih dengan memberikan perhatian kepada orang –orang disekitar kita.

Pembawa acara, Ibu Laurentia Ng mampu menghangatkan suasana malam hari itu dengan penampilannya yang spontan dan segar. Tak lupa ia mendaulat beberapa tokoh umat Pandu untuk tampil mengungkapkan kesan dan pesan mereka tentang Pastor Tarpin dan Br. Dwi. Mereka adalah Bpk Frans Garnaen, Bpk. Triawan dan Bpk. Sucoyo yang mewakili umat di Stasi St. Theodorus.

Terungkap, bahwa Pastor Tarpin dibalik senyum simpul dan suaranya yang menggelegar, ternyata adalah seorang yang penuh disiplin dan tegas. Ia tak segan segan akan menunjukkan raut wajah yang tak puas, jika ada yang tak mentaati soal waktu yang telah disepakati. Disampaikan oleh salah seorang dari mereka, bahwa Br. Dwi adalah seorang pribadi yang hangat dan selalu cepat tanggap akan sesuatu yang perlu segera ditangani.

Selanjutnya, pemberian kenang-kenangan kepada Pastor Tarpin dan Br. Dwi sebagai ungkapan rasa terima kasih umat kepada pelayanan mereka berdua selama di paroki Pandu. Seiiring dengan itu, ucapan selamat datang juga disampaikan kepada pastor Juwana dan pastor Tono, dengan harapan semoga dalam tugas dan pelayanannya nanti sungguh mencerminkan cinta Allah kepada umat paroki Pandu.

Ibadat di tutup dengan doa penutup dan berkat oleh pastor Darno yang sebelumnya diselingi dengan gurauan dan lelucon khas pastor Darno tentang Br. Dwi.
Acara ramah tamah dalam hidangan santap malam yang telah dipersiapkan ibu ibu WK, betul –betul mampu membawa umat ke dalam suasana keramah-tamahan yang terjalin dengan saling bertegur sapa dan bersenda gurau malam itu. Kilatan kamera disana- disini ikut memeriahkan acara penuh kenangan ini.(Rosiany T. Chandra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar