Rabu, 23 Mei 2012

“KOMUNIKASI”, SEBAGAI LAHAN BELAJAR

Menyambut Hari Komsos 20 Mei 2012 “KOMUNIKASI”, SEBAGAI LAHAN BELAJAR Salah satu komisi yang beranung di bawah Dewan Karya Pastoral (DKP) Keuskupan Bandung adalah Komisi Komunikasi Sosial (KOMSOS). Dalam usaha menjadi komunitas basis dalam pewartaan melalui media, program kerjanya dibagi menjadi empat unit kerja, yaitu : Sanggar Pratikara, Teknologi Informasi, Mimbar Agama Katolik dan Majalah Komunikasi.
Masing-masing unit memiliki program kerja yang dijalankan secara berkesinambungan dengan mengacu pada tema Pastoral Keuskupan Bandung. Unit Sanggar Pratikara dibentuk pada tahun 1979 oleh Pst.(alm) R. Mertens, OSC dan diresmikan oleh (alm)Mgr. Petrus Marinus Arntz, OSC tahun 1980. Unit ini memproduksi siaran rohani, renungan-drama, baik program harian maupun bulanan. Sejauh ini kerjasama telah dibentuk dengan sebuah stasiun radio swasta di Bandung dan RRI Regional I Bandung.
Selain memfokuskan diri dalam aktivitas membangun forum komunikasi serta pengembangan sarana teknologi informasi Keuskupan Bandung (www.keuskupanbandung.org), unit Teknologi Informasi berperan sebagi konsultan dalam pemanfaatan TI dalam lingkup kerja paroki. Sensus Umat Katolik Keuskupan Bandung pada tahun 2011 adalah salah satu program kerja yang telah difasilitasi oleh unit ini.
Mimbar Agama Katolik dihadirkan pada tahun 2010 sebagai sarana pewartaan yang berbentuk audio visual. Unit ini bekerja sama baik secara internal dengan komisi-komisi yang ada di DKP dan paroki-paroki, maupun dengan pihak eksternal. Sejauh ini program kerjasama acara sudah terbentuk dengan Komsos KAJ, Studio Audio Visual Puskat-Yogyakarta, Spacetoon TV, RCTI dan TV lokal STV.
Unit kerja media cetak yang didirikan oleh oleh Mgr.(alm) Petrus Marinus Arnzt, OSC) adalah majalah Komunikasi yang terbit secara rutin tiap bulan sejak 1980. Sejak itu, penerbitan majalah keuskupan ini dikelola oleh awam volunteer bersama-sama dengan Romo pembimbing yang ditunjuk oleh keuskupan. Ketua Komsos Keuskupan Bandung saat ini adalah Pastor Yustinus Nana Sujana, OSC yang sekaligus adalah Pemimpin Redaksi Komunikasi. Ia mengatakan bahwa kendala yang kerap dihadapi dalam setiap periode pengelolaan adalah sumber daya yang tidak konstan menetap. Hal ini diakibatkan oleh kesibukan masing-masing volunteer di parokinya masing-masing. Meski demikian, kontinuitas penerbitan tetap berlangsung dengan baik berkat pengelolaan manajemen yang tanggap. “ Kekompakan personil dalam sebuah tim di periode tertentu adalah kunci keberhasilan yang amat menentukan bagi penampilan Komunikasi”, ujar Pastor Heri Kartono, OSC, mantan Pemimpin Redaksi Komunikasi ( 1990-1995).
“ Sebagai volunteer, Komunikasi sering dijadikan lahan belajar bagi para mahasiswa yang bergelut di media cetak”, ujar Pastor Nana. “ “Beberapa dari mereka dulu yang membantu, sekarang sudah bekerja sebagai wartawan professional di berbagai media cetak terkenal di tanah air.”, sambungnya kemudian. Selain itu, ikatan kekeluargaan yang sudah terbina, berkelanjutan mengakar hingga ke antar generasi. “Komunikasi kini didukung oleh beberapa penulis tetap, kontributor dan wartawan volunteer”, jelas Pastor kelahiran Kuningan ini. Di sisi lain, ia mengatakan bahwa tak dipungkiri saat ini, sulit mencari sumber daya manusia yang berkomitmen. Hal ini disebabkan, salah satunya oleh banyaknya fasilitas yang membuat seseorang asyik sendiri.
Sejauh ini, pendaanan Komunikasi didapatkan dari swadaya iklan, yang ditambah subsidi rutin dari Keuskupan. Setiap tema penerbitan, biasanya disesuaikan dengan perpaduan antara kalender liturgi gereja, event tertentu maupun fokus pastoral di keuskupan. Tiap bulan dicetak kurang lebih 1000 buku, dengan harga jual Rp. 10.000,-/buku. Dari jumlah tersebut, sebagian secara gratis dibagikan ke berbagai paroki, biara, seminari dan sebagian keuskupan di Indonesia. Selain itu jaringan distribusi penjualan adalah melalui paroki dan agen-agen.
“ Tampilan dan isi Komunikasi saat ini lebih berbobot, namun kerap jaringan distribusi masih agak tersendat”, ujar Maria Sugianti, umat dari stasi St Theodorus, paroki Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan, Bandung. Melalui pembenahan manajemen internal yang sedang berlangsung saat ini, diharapkan Komunikasi dan tiga unit lainnya dapat mendukung Komisi Komsos Keuskupan Bandung dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan DKP dan paroki, untuk bertindak sebagai pelaksana, fasilitator dan motivator pewartaan melalui media. ( Rosiany T Chandra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar