Sabtu, 25 Agustus 2012

Doa Dalam Karya Nyata Sabda

Pagi hari itu kesibukan sudah tampak di Balai Pengobatan sebuah paroki di kota Bandung. Beberapa petugas hilir mudik sambil mempersiapkan bangku bangku dan sebagian ada yang mencatat obat-obatan yang tersedia di rak tempat persediaan obat. Satu diantara mereka sedang mencatat daftar nama nama pasien yang sudah mengantri sejak tadi.
Dua dokter yang bertugas sudah siap di meja kerjanya masing-masing. Sesaat kemudian semua petugas berkumpul di ruang periksa dokter. Mereka menyatukan hati dalam doa bersama untuk hari yang indah tersebut dan memohon berkat penyertaan Tuhan untuk pelayanan mereka hari ini.
Apa yang mereka lakukan, selaras dengan apa yang diserukan Paus Benediktus XVI baru –baru ini. “Kasih dan keadilan tidak hanya dalam bentuk aksi sosial, tetapi juga tindakan spiritual dalam terang Roh Kudus,” kata Paus saat audiensi umum di Basilika St. Petrus, 25 April yang lalu. Semua karya pastoral, termasuk mempromosikan keadilan sosial dan membantu masyarakat miskin, harus ditopang dengan doa, selanjutnya ujar Paus Benediktus XVI.Tanpa merenungkan dan melakukan internalisasi Sabda Allah setiap hari, salah satu risiko adalah karya itu dianggap sebagai beban dan orang akan mengabaikan peran Roh Kudus, katanya, seperti dilansir Catholic News Service.
Selanjutnya Paus mengutip Kisah Para Rasul Pasal 6, yang mengisahkan bagaimana komunitas Kristen perdana memutuskan untuk memanggil “tujuh orang dari antara kamu yang terkenal baik dan, yang penuh Roh dan hikmat” yang akan mengabdi untuk tugas tersebut dan supaya kami memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.” Para rasul menciptakan pelayanan baru yang didedikasikan kepada orang miskin karena Gereja dipanggil bukan hanya untuk mewartakan Sabda, tetapi juga memenuhinya melalui tindakan nyata, katanya.
Pada saat yang sama, katanya, para rasul menekankan pentingnya doa. Untuk itu mereka yang melayani misi amal Gereja hendaknya melakukan “dalam semangat iman dengan terang Allah.”, demikian yang disampaikan Paus. . ( Rosiany T Chandra)
Disadur dan dilansir dari http://indonesia.ucanews.com
Dimuat di Warta Dunia majalah Komunikasi 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar