Sabtu, 25 Agustus 2012

KTP Sapi

Heribertus Susilarto (40) hafal betul nama nama sapi yang diperahnya setiap pkl. 04.30 pagi dan pkl. 15.45 sore harinya. Tanpa menoleh pada papan nama yang tertera diatas setiap sapi yang ada di Pertapaan Trappist Rawaseneng, ia kenal dan akrab dengan Rani, Anas, Patricia dll, nama-nama sapi yang ada di sana.
Heri, demikian ia disapa rekan- rekannya, adalah pria sederhana yang putus sekolah hingga kelas 5 SD, karena ketiadaan biaya. Namun sehari-hari, bersama rekan-rekan yang lain, ia amat rajin dan disiplin sebagai pemerah susu. Kedua tangannya yang lincah dengan terampil memerah sapi, yang kurang lebih berjumlah 135 ekor di peternakan milik Ordo Cisterciencis Strictioris Observantiae (OSCO) yang terletak di daerah Temanggung- Jawa Tengah.
“ Lah saya tahu sapinya sudah dari bayi, jadi sudah hafal sama belang, ciri khas dan bentuk badannya”, demikian papar Heri ketika ditanyakan, bagaimana caranya ia mengenal sapi –sapi peliharaannya tersebut. “ Selain itu, kan saya bapaknya dan yang bikin KTPnya! “, candanya yang disambut gelak tawa rekan –rekan lain sesama pemerah susu yang ada di kandang peternakan yang di kelola dengan baik oleh para rabib disini.
Dua kali sehari, produksi susu siap di transport kepada para pelanggan di wilayah Temanggung dan Semarang. “ Setiap sapi menghasilkan kira –kira 7 ltr - 12 ltr susu setiap kali pemerahan”, ujar suami Sumiyati ini. “ Namun produksi susu bisa terhambat jika sapi stress, terutama ketika tidak mendapat cukup isitirahat siang”, imbuhnya kemudian. Oleh sebab itu, pada jam jam tertentu, seusai jam makan siang, dilarang bagi pengunjung untuk memasuki wilayah peternakan.
Sama seperti semangat spritualisme OSCO, ‘Ora Et Labora’, Heri pun rajin berdoa dan bekerja. “ Aku doa minta anak ”, ujar umat Paroki St Maria Rawaseneng ini dengan polos. Ia mengakui setelah dua tahun pernikahan, momongan yang mereka rindukan, belum kunjung datang.
(Rosiany T Chandra)
Telah dimuat di Apa & Siapa majalah HIDUP nr 35, Agusutus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar